Berhijab itu rezeki. Bisa jadi kita dekat dengan hijab, ada lingkungan yang menjaga hijab, memiliki fasilitas hijab, sayangnya hampir seluruh hidupnya tidak pernah memakai hijab. Inikah yang berati hijab belum berati rezeki baginya ? Sebaliknya, meskipun tak pernah sekalipun mengetahui makna hijab dan kedekatan dengan hijab, seseorang bisa saja dengan mudah mengenakan hijab karena hatinya terpanggil, rezeki hijab ini jatuh pada orang itu. Maka sudah sepantasnya muslimah berhijab yang ada di dunia ini senantiasa bersyukur atas hijab yang bisa kita kenakan hingga saat ini karena rezeki berhijab bisa kapan saja diambil oleh- Nya.
Banyak cerita manis sekaligus miris kalau kita bicara soal hijab. Saya punya banyak kenalan yang dulunya bahkan sangat kelihatan menolak berhijab ( Syar'i ) tapi kini ia justru menjadi pemandu sorak dakwah hijab terdepan diantara sahabatnya yang lain. Ada juga yang dulu sangat menjaga hijab tapi kini merelakan juntaian rambutnya dinikmatai semua orang. Manis dan miris.
Proses memakai dan melepas hijab juga tidak dilakukan dengan cepat ( biasanya ). Meskipun ada yang benar-benar sudah rela pada putusannya untuk memakai atau melepas dengan total.
Sahabat saya dengan hati yang begitu besar bahkan tak segan-segan bertransformasi dalam hitungan jam untuk mengenakan hijab syar'i setelah merasa mendapat hidayah dalam satu kali mendatangi majlis ilmu ( yang tidak ada hubungan dengan hijab ). Kain tipis yang ia gunakan sehingga tembus pandang yang biasa ia gunakan disulap menjadi kibaran khimar tebal dan panjang serta pakaian yang tidak menampakan lekuk tubuh. Sampai sekarang ia istiqomah mendakwahkan hijab meskipun tantangan dalam keluarganya tidak main-main. Ada juga sahabat saya yang memakai hijab syar'i karena termotivasi dengan lingkungannya. Pertama yang ia sempurnakan adalah bagian tubuh yang perlu ditutupi ( kain dan lekuk tubuh ) denagn menggunakan pakaian longgar baru yang terakhir khimar menutup dada hingga kini menutup sampai punggung dan perut, Masya allah ! Peralahan tapi pasti.
Hijab itu Rezeki dan rezeki bisa datang dan pergi kapan saja. Maka mari bersyukur atas rezeki yang kita dapati ini.
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau palingkan hati kami setelah
Engkau memberi petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari
sisi Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi karunia.” (QS Ali Imran ayat 8)
Penulis : Firda