Perkembangan pesat lini busana muslim membawa kecenderungan baru dalam bergaya. Kini muslimah bisa bereksperimen dengan busana.
Menilik perkembangan busana muslim, rasanya pelaku mode Indonesia
patut bersyukur. Pasalnya, lini busana yang pada awalnya dipandang
rendah serta kental dengan stereotip negatif ini, sekarang menjelma
menjadi gaya hidup wanita urban. Busana muslim kini dikenakan berbagai
kalangan dan butik-butik busana muslim eksklusif pun bermunculan. Lini
ini juga telah dimasukkan dalam agenda pergelaran mode, demi merumuskan
tren busana muslim tahunan.
Evolusi pun terjadi. Busana muslim tidak hanya terbatas pada gamis,
tunik, dan abaya, tapi semakin meluas. Bentuk-bentuk baru diperkenalkan.
Kaftan dan djellaba yang dulu hanya dikenakan penduduk padang pasir,
kini menjadi tren baru. Sementara bentukan lama dimodifikasi dengan
garis rancang yang lebih kontemporer. Membawa era baru busana muslim
yang lebih mudah diterima masyarakat.
Salah satu tren busana muslim yang sedang naik daun adalah paduan
gaya bohemian dan eklektik yang unik. Gaya bohemian ditandai dengan
gaun-gaun panjang longgar dan flowy, serta warna-warna terang seperti
yang ditampilkan Musa Widyatmodjo.
Unsur eklektik terlihat dari aksesori tradisional. Gaya eklektik
bohemian juga dihadirkan Monika Jufry dengan pencampuran berbagai unsur
budaya tradisional dan modern yang dikemas dalam gaun panjang warna
oranye dan toska. Bermain dalam nuansa warna yang lebih soft, cokelat
dan indigo, unsur bohemian dihadirkan Jeny Tjahyawati dalam gaun panjang
loose. Sedangkan Feny Mustafa hadir dengan busana panjang motif floral
yang ditumpuk dengan jaket dalam nuansa warna putih dan terakota.
Kendati gaya bohemian yang erat dengan spirit kebebasan menjadi
pilihan gaya busana ini, namun menjadi unik bila diterapkan dengan
busana muslim yang erat dengan kaidah agamis.
“Dengan memadukan konsep gaya bohemian dan busana muslim, selera
pasar diarahkan untuk lebih menonjolkan kebebasan dalam memilih dan
mengenakan busana muslim,” ujar Musa.
Menurut Musa, gaya bohemian ditandai dengan gaun-gaun panjang
longgar. Untuk penampilan yang lebih glamour dipilih warna yang agak
cerah.
“Sementara unsur eklektik terlihat dari aksesori tradisional,” ujar dia.
Selanjutnya, tren busana muslim juga mengarah pada gaya androgyny.
Bahkan, gaya ini memiliki karakter kharismatik saat diaplikasikan dalam
busana sehari-hari. Anda pun tidak perlu repot membeli serangkaian
pakaian baru untuk mewujudkannya. Cukup berkreasi dengan busana yang
sudah Anda miliki. Yang penting, ada garis maskulin dalam total look
Anda.
Gaya ini diperlihatkan desainer Anne Rufaidah. Desainer yang
tergabung dalam Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) itu
menawarkan gaya androgyny melalui penggunaan long coat.
Dilihat sekilas, koleksinya memang tampak feminin, namun sebenarnya
mantel yang panjang hingga mencapai mata kaki itu merupakan busana luar
para pria Eropa masa lalu. Dengan fasih, Anne memadukan long coat
bersama gamis berwarna senada agar kesan anggun tidak langsung
menghilang. Adapun citra maskulin hadir melalui garis rancangan yang
tegas, bersih, dan minim detail.