8 Desember 2011

IPBM Ikut Pengaruhi Tren Busana Muslim Tanah Air

BEBERAPA tahun lalu, berbusana muslim mungkin belum menjadi tren. Namun bandingkan dengan sekarang di mana tampilan busana muslim menjamur. Hal tersebut tentu tak luput dari perkembangan busana muslim yang semakin variatif dan menggugah pemakainya untuk turut serta mengenakannya.

Berbicara tren busana tentu tak hanya mencakup busana umum semata, tapi juga busana muslim yang menjadi bagian di dalamnya. Meski tren busana muslim pergerakannya tak secepat busana kontemporer, namun market busana tersebut sangatlah potensial. Tak heran, pergerakan tren yang berganti dari tahun ke tahun sanggup membuat pemakainya terus bertambah.

Hal itu tentunya tak terlepas dari peran para perancang busana muslim yang menciptakan karyanya untuk dikenakan para muslimah. Dan, Ikatan Perancang Busana Muslim (IPBM) Jawa Barat sebagai salah satu asosiasi senior yang meng-cover keberadaan busana muslim pun memilki pengaruh di dalam perkembangan busana muslim Tanah Air.

“Kontribusi IPBM selama 15 tahun ini sangatlah besar. Ketika pertama berdiri belum banyak wanita yang mengenakan jilbab. Namun perkembangan dari tahun ke tahun pun kian terlihat. Misalnya saja di bank, sekolah, media, dan lingkup lainnya selalu ada orang berjilbab dan semakin modis,” tutur Herman Nuary, salah satu desainer busana muslim Bandung saat konferensi pers tren show IPBM di Hotel Hilton, Bandung, Senin (5/12/2011).

Perkembangan itu, lanjut Herman pun tak hanya berkembang di lingkup profesional saja. Di area tatanan formal pun, tampilan wanita muslimah kian meningkat.

“Di pesta, rata-rata sekira 70 persen wanita muslimah berjilbab. Tak hanya itu, perkembangannya di luar pun terus membanggakan. Pasalnya dari orang memakai baju ketat ke longgar, dari rok mini ke rok panjang tentu sebuah kebanggaan,” tutupnya.